K. H. Abdurrahman Wahid

K. H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) lahir di Jombang, Jawa Timur 14 agustus 1940 dan pernah mengenyam pendidikan di Al-Azhar Kairo, Mesir. Juga cukup lama  studi di Irak.

Pada SU MPR, Gus Dur menjadi anggota MPR dari PKB, namun diajukan sebagai calon presiden oleh Poros Tengah, yakni partai-partai yang jumlah wakil-wakilnya di MPR tidak dominan seperti PAN (Partai Amanat Nasional), PPP (Partai Persatuan Pembangunan), PBB (Partai Bulan Bintang), PK (Partai Keadilan), dll. Sedangkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang partainya Gus Dur (panggilan akrabnya) tidak mencalonkannya. Ternyata Gus Dur dapat mengungguli Megawati Soekarno Putri dari PDI-P, yang saat itu sebagai pemenang Pemilu (memperoleh suara terbanyak, tetapi tidak mutlak). Megawati yang Ketua Umum PDI-Perjuangan, memperoleh kedudukan sebagai Wakil Presiden.

Gus Dur yang selama ini dikenal sebagai tokoh NU dan budayawan, dilantik oleh MPR menjadi presiden keempat RI pada tanggal 20 Oktober 1999. Dalam fase pemerintahan Gus Dur, susunan kabinet yang ia beri nama Kabinet Persatuan Nasional, karena dari berbagai partai, sering dilakukan resaffel, karena sering berbeda pandangan dengan presiden. Permasalahan nasional untuk menjadi baik dan tak pernah mampu diatasi, tetpai justru yangsering dirombak adalah kabinetnya. Perubahan yang nyata adalah penambahan jumlah provinsi di Indonesia menjadi 32 buah sesuai dengan tuntutan daerah. Kemudian mulai pelaksanaan desentralisasi dan pertimbangan keuangan antara pusat dan daerah, lewat alokasi dana umum dan khusus.

Ketidakpuasan puros tengah yang mengangkat dirinya menjadi presiden, termasuk penggantian orang yang tak pernah konsultasi dengan induk partai memuncak, ditambah dengan penggunaan dana inkonvensional oleh presiden yang tidak transparan, termasuk dana dari Brunei dan Bulog. Maka DPR mendesak MPR untuk meminta pertanggungjawaban Gus Dur lewat Sidang Istimewa MPR. Setelah Panitia Khusus DPR melakukan pembahasan, dan menurutnya terbukti presiden melakukanpenyimpangan GBHN.

Siding Istimewa MPR diagendakan untuk digelar. PKB keluar dari DPR/MPR. Untuk melawan tindakan DPR dan MPR, Gus Dur bersama PK, beberapa LSM, dan dukungan ulama NU, malakukan Dekrit Pembubaran DPR dan MPR, serta mempercepat pelaksanaan Pemilu. Tetapi Dekrit Presiden tidak memperoleh respon dari aparatur Negara, khususnya TNI dan Polri, maka Dekrit itu tidak memiliki legitimasi dan gigi. SI MPR terus bersidang, Presiden tidak hadi justru melakukan Dekrit Pembubaran DPR/MPR, maka MPR menjatuhkan sanksi mencabut mandate yang diberikan pada Gus Dur. Mengangkat Wakil Presiden Megawati Soekarno sampai akhir jabatan 2004, sebagai Presiden RI kelima. Kemudian jabatan Wakil Presiden yang lowong dilakukan pengisian dengan pemilihan langsung oleh MPR dan Ketua Umum PPP Dr. H. Hamzah Haz terpilih sebagai Wakil Presiden.


Leave a Reply

negaraku-indonesiaku. Diberdayakan oleh Blogger.

Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki ribuan pulau. Tidak kurang dari 17.508 pulau besar menyimpan kekayaan alam yang tidak ternilai besarnya.